Skip to content
Surlerythme
Surlerythme

Situs Budaya Seluruh Dunia

  • Home
  • Budaya
    • Budaya Indonesia
    • Budaya Korea
    • Budaya Jepang
    • Budaya Malaysia
    • Budaya China
    • Budaya Amerika
  • Teknologi
    • AI
  • Seni
Surlerythme

Situs Budaya Seluruh Dunia

Mengenal Sejarah Tradisi Carok

Mengenal Sejarah Tradisi Carok

Posted on 07 April 2025 By Eric Flores
86 / 100
Powered by Rank Math SEO
SEO Score

Mengenal Sejarah Tradisi Carok –  Carok merupakan sebuah tradisi di Madura yang mungkin terdengar sangat menakutkan bagi penduduk daerah lain. Carok menjadi sebuah duel yang dipertANDING oleh orang Madura untuk menyelesaikan suatu masalah.Ironisnya, tradisi harapan ini sudah mengorbankan banyak orang. Selama kurun waktu tahun 2024 carok telah beberapa kali dilaporkan terjadi di Pulau Garam.

Mengenal Sejarah Tradisi Carok

Mengenal Sejarah Tradisi Carok

Salah satu kejadian tersebut berlangsung pada tanggal 12 Januari 2024. Ada carok terlibat setidaknya enam orang di Bangkalan, Madura. Hal itu dilakukan karena ada pihak yang merasa tersinggung saat mengalami pelecehan. Mereka lantas menyelesaikan perdebatan dengan menulis carok hingga menggantikan empat korban jiwa.

Lalu tanggal 30 Juni 2024. Juga terdapat suatu kasus serupa di Bangkalan. Penyebab masalah adalah urusan keluarga. Satu orang dlaporkan gugur. Sementara pada tanggal 17 November 2024, carok memakan korban jiwa di Kabupaten Sampang karena beda pilihan politik saat Pilkada menghampiri.

Masih banyak suatu kasus carok lainnya yang berlangsung di Madura. Lalu, apa itu carok dan sejarah asal-usulnya? Ikuti ulasan berikut.

Baca juga:
Kronologi Carok Sampang yang Viral, Dipicu Pilkada 2024?
Garam Madura, Monopoli Belanda and Perlawanan Sarekat Islam
Carok dan Motifnya
Carok adalah adat berduel atau pertempuran antara dua belah pihak yang berbeda Pendapat dalam memecahkan masalah. Carok banyak digunakan sebagai pilihan terakhir bagi masyarakat Madura dalam memecahkan sebuah masalah.

Menurut jurnal Tradisi Carok Adat Madura dalam Perspektif Kriminologi dan Alternatif Penyelesaian Perkara Menggunakan Prinsip Restorative Justice, penulisnya Aina Aurora Mustikajati, Alif Rizqi Ramadhan, dan Riska Andi Fitriono terbit November 2021, carok adalah pertarungan di bahasa Kawi Kuno.

Carok pun dapat berarti ecaca erok-orok yang bermakna dibantai atau dimutilasi (dicacah). Carok tentu tidak akan dilakukan tanpa alasan.

Motif utama yang mendasari carok kebanyakan adalah demi mempertahankan harga diri. Tapi ada pula carok yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik lain, seperti sengketa tanah.

 

baca Juga : Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia 

 

Carok umumnya dilakukan laki-laki, bisa secara individu maupun berkelompok. Orang yang terlibat carok juga biasa menggunakan celurit yang menjadi senjata khas Madura.

Carok pun tidaklah sembarangan. Orang-orang yang terlibat harus memenuhi beberapa syarat. Dari memiliki bekal bela diri, tamping sereng (jampi-jampi atau ilmu kebal), sampai banda (modal).

 

 

Carok memang sudah merupakan warisan turun-temurun tradisi di Madura. Tetapi istilah carok baru ada sekitar abad ke-17 selama zaman pemerintahan kolonial Belanda.

Pewayangan berkembang di sekitar carok di Madura. Carok berasal konon dari terjadinya pertarungan antara Sakera dan antek-antek Belanda Markasan dan Carik Rembang. Sakera itu sendiri juga dikenal sebagai mandor tebu pabrik gula milik Belanda.

Pihak Belanda lalu ingin mencari tanah untuk mengembangkan bisnis pabrik gula. Carik Rembang lalu memilih jalan licik untuk mendapatkan tanah warga. Sakera yang tidak tega akhirnya membela warga. Tapi, Carik Rembang melaporkan perbuatan Sakera kepada pihak Belanda.

Belanda yang tidak suka dengan perbuatan Sakera kemudian mengutus seorang jagoan bernama Markasan untuk membunuhnya. Duel Sakera dan Markasan tak terhindarkan. Cerita berlanjut setelah Sakera dilumpuhkan. Ia meninggal di tangan Belanda.

Ever since that time, Sakera’s image became famous throughout Madura as a legend. Sakera’s act of courage was claimed to be an incentive for Madures to resolve a problem.

 

baca Juga :Ciri Ciri produk Tas Asli Lacoste  

 

Penyebab dan Alasan Carok
Carok tidak terjadi sendirinya dan terdapat alasan kuat yang mendorongnya. Faktor pertama carok adalah harga diri tinggi dan martabat masyarakat Madura. Jika harga diri dilukai, maka carok siap meletus kapan saja.

Satu peribahasa berbunyi katembheng pote mata, ango’a poteya tolang. Berarti harfiah ketimbang putih mata, lebih enak putih tulang. Peribahasa ini bererti daripada menanggung malu, lebih enak berkalang di tanah.

Masyarakat Madura selalu menggengarakan peribahasa itu. Mereka sangat menghargai harga diri dan kehormatan. Jika ada orang lain yang menghina atau menginjak-injak harga diri pribadi atau keluarga, maka mereka tidak takut-takut untuk bertempur.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya carok. Salah satunya adalah ketika kehormatan seorang istri atau anak perempuan dicelakakan. Bagi orang Madura, mengganggu istri orang lain sama saja dengan cari mati atau bermain nyawa.

Tak hanya melibatkan istri atau keluarga, carok juga dapat berlangsung ketika harga diri pelaku carok terluka, muncul perselisihan atau sengketa, hingga persaingan bisnis.

Carok akhirnya dipandang sebagai sebuah pertarungan untuk kehormatan. Carok diukur sebagai satu-satunya jawaban untuk menegakkan keadilan dalam mengatasi suatu masalah.

Bahkan, carok dipandang sebagai ujian kejantanan dan kuasa seorang laki-laki. Alasannya, tak sedikit orang Madura yang punya sebuah pemikiran: bukan laki-laki jika tidak berani carok.

Budaya Indonesia Mengenal Sejarah Tradisi Carok

Post navigation

Previous post
Next post

Related Posts

Budaya Indonesia Sundanese Tradition Passed Down to Generations

Sundanese Tradition Passed Down to Generations

Posted on 03 December 2024

Sundanese Tradition Passed Down to Generations –  The Sundanese people have a very valuable cultural wealth in the form of Sundanese traditions. These traditions are passed down from generation to generation to reflect local wisdom and the noble values ​​of the community. Sundanese Tradition Passed Down to Generations Wayang Gorek…

Read More
Budaya China 8 Bugis Suku Rituals

8 Bugis Suku Rituals

Posted on 07 April 2025

81 / 100 Powered by Rank Math SEO SEO Score 8 Bugis Suku Rituals –  Suku Bugis merupakan salah satu suku besar di Indonesia yang memiliki asal usul dari Sulawesi Selatan, dengan populasi jumlah tersebar di beberapa wilayah nusantara. Sebagai suku etnis dengan latar belakang yang panjang, mereka dikenal dengan…

Read More
Budaya Social Change in Agriculture

Social Change in Agriculture

Posted on 07 December 2024

Social Change in Agriculture – Indonesia as an agricultural country has a large part of its population that depends on the agricultural sector for its livelihood. Agriculture has a very important role in the structure of national development, especially in the context of national socio-economics. This sector is the main focus…

Read More

Recent Posts

  • Mengenal Budaya Melayu Riau
  • 8 Bugis Suku Rituals
  • Mengenal Sejarah Tradisi Carok
  • Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia
  • Inilah Kebudayaan Indonesia yang Penuh Semangat

Kebudayaan

Kebudayaan adalah kebiasaan yang telah berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan terdiri dari banyak elemen kompleks, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, peralatan, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, seperti halnya budaya, merupakan bagian integral dari manusia, sehingga banyak orang mengira bahasa diturunkan secara genetik.

blog

Nonton Film Streaming Gratis

Tesseractfilm.com

Aplikasi Handphone Terbaru

Congresouniversitariomovil.com

©2025 Surlerythme | WordPress Theme by SuperbThemes